Keperluan untuk membawa cairan adalah hal yang setua umur peradaban manusia. Pada jaman modern, kita sudah terbiasa ketika membeli susu dalam kemasan karton baik itu di minimarket, supermarket atau di toko-toko lainnya. Namun jauh sebelum kemasan itu diciptakan susu disimpan dalam wadah berbeda yang sekarang sudah tidak populer lagi.
Awal Pengiriman Susu Di Amerika
Sejak pertengahan tahun 1970-an, sebagian besar orang Amerika telah membeli susu dalam kemasan karton dan jug plastik. Namun, jauh sebelum adanya proses produksi massal dan pengemasan modern, susu dijual dari belakang gerobak yang ditarik kuda dengan menggunakan tong dan kaleng. Biasanya, seorang “tukang susu” akan menyendokkan susu ke dalam wadah apa pun yang dibawa oleh pembeli susu, atau orang-orang akan meninggalkan wadah milik mereka di bangku depan teras rumah mereka dan tukang susu akan mengisinya. Metode pengiriman susu ke kota dan masyarakat kota ini berjalan dengan baik hingga akhir abad ke-19 ketika populasi perkotaan semakin bertambah di tengah Revolusi Industri.
Menurut sejarawan, pengiriman susu ke rumah pertama kali di AS terjadi di Vermont pada tahun 1785, dan praktik ini menyebar ke seluruh amerika dari sana. Para peternak sapi perah lokal menyediakan susu dan terkadang juga jasa pengantarannya. Tapi pada umumnya, pengiriman ditangani oleh perantara atau agen yang akan berkeliling mengumpulkan susu dari berbagai peternakan di sekitarnya. Pengumpulan dan pengiriman ini harus dilakukan setiap hari karena proses ini terjadi sebelum adanya kulkas atau sarana pendinginan lainnya dan susu yang dikirimkan berupa susu segar.
Botol Susu Kaca
Sekitar awal abad ke-20, para peternak sapi perah mulai mengadopsi pemerahan susu secara mekanis, dan peternakan serta produksi susu pun berkembang pesat. Pada saat itulah perusahaan susu mulai melakukan proses pengiriman yang lebih baik. Penggunaan toples susu kaca yang pertama kali didokumentasikan adalah pada tahun 1879 oleh Echo Farms Dairy, yang mengirimkan susu ke New York City dari Litchfield, Connecticut. Beberapa distributor susu khawatir akan biaya kerusakan dari toples kaca sehingga praktik ini lambat untuk diterima, tetapi pada akhir 1800-an, toples susu kaca dengan cepat menjadi standar utama dalam proses pengiriman susu.
Botol susu pertama yang dipatenkan dikreditkan kepada Harvey D. Thatcher pada tahun 1884. Meskipun banyak botol susu yang telah dipatenkan, botol susu Thatcher adalah yang pertama yang menggunakan tutup. Penemuan tutupnya adalah penutup tipe bola yang dikenal sebagai Sumbat Quillfeldt (kadang-kadang disebut tutup Flip-Top) yang ditempelkan dengan kawat besi. Jenis penutup botol yang sama ini masih digunakan sampai sekarang oleh beberapa pembuat bir dan minuman.
Sebelum pendinginan, susu harus digunakan dengan cepat karena masa simpannya yang pendek. Itu berarti botol susu, yang diantarkan dan diambil setiap hari, sangat sering digunakan. Pada awal tahun 1900-an, diperkirakan bahwa botol susu biasa digunakan sebanyak 22,5 kali dari tempat pembuatan susu dan kembali sebelum rusak atau hilang.
Selain kerumitan dan biaya yang harus dikeluarkan untuk botol yang hilang dan rusak, wadah-wadah tersebut juga harus dicuci dan disterilkan setelah dikembalikan, yang merupakan biaya besar bagi perusahaan susu. Ada juga masalah sanitasi terkait botol yang baru diisi dan disterilkan yang diangkut di samping botol bekas yang sudah kotor dan terkontaminasi. Selain itu, pedagang susu yang tidak bermoral dan berbinis tidak jujur diketahui suka membuka botol susu segar, menambahkan air, dan memasukan nya lagi di antara botol-botol yang tidak disterilkan.
Karton Susu
Jawaban untuk masalah ini adalah wadah sekali pakai. Para sejarawan kurang yakin kapan atau siapa yang menemukannya, tetapi karton kertas pertama di AS mulai muncul pada tahun 1890-an. Bentuk dan ukurannya bervariasi. Sebagian besar berbentuk kotak sederhana, namun ada juga yang meniru gaya botol kaca, dan ada juga yang berbentuk kerucut atau piramida.
Pada tahun 1915, John Van Wormer, seorang produsen mainan di Toledo, Ohio, mendapatkan hak paten pertama untuk “botol kertas”, yang merupakan kotak kosong yang dilipat untuk menampung susu. Karena karton-karton tersebut dapat dibuang dan bukannya digunakan kembali, Wormer menyebut produknya sebagai “Pure-Pak.” Dia juga menciptakan mesin untuk membuat karton, yang dikirim ke perusahaan susu dalam bentuk pipih.
Perusahaan-perusahaan susu lebih menyukai botol karena secara efektif menciptakan monopoli di mana mereka membangun jaringan pengumpulan botol. Karton memperluas jangkauan di luar 20-30 mil di mana perusahaan susu dapat beroperasi secara efektif dengan botol. Tetapi karton jauh lebih ringan dan lebih mudah diangkut sehingga perusahaan-perusahaan akhirnya mulai beralih dari botol kaca. Pada tahun 1940-an, botol kaca dan wadah kertas sebagian besar telah digantikan oleh karton karton persegi panjang berlapis lilin dengan tutup atap pelana yang masih umum digunakan hingga saat ini.