Erlang Shen atau Dewa Erlang (二郎神) , adalah salah satu dewa paling dihormati dalam mitologi Tiongkok. Dengan kekuatannya yang luar biasa, terutama mata ketiganya yang dapat melihat melalui tipuan dan ilusi, Erlang Shen dikenal sebagai simbol keadilan, kekuatan, dan kebajikan. Kisah-kisah tentangnya telah diwariskan dari generasi ke generasi, muncul dalam sastra klasik, teks-teks keagamaan, dan bahkan budaya populer modern. Kisah-kisahnya berakar pada berbagai tradisi, termasuk Taoisme, Buddhisme, dan cerita rakyat setempat, membuatnya menjadi sosok yang memiliki banyak sisi yang merepresentasikan campur tangan ilahi dan kebajikan manusia.
Asal Usul dan Legenda Awal
Asal-usul Erlang Shen agak misterius, dengan berbagai versi kisahnya diinterpretasikan tergantung pada sumbernya. Beberapa orang percaya bahwa dia adalah wujud yang didewakan dari seorang tokoh sejarah, sementara yang lain melihatnya sebagai ciptaan mitologi murni. Teori yang paling banyak diterima adalah bahwa Erlang Shen didasarkan pada orang sungguhan bernama Li Bing, seorang insinyur dari Dinasti Qin yang bersama putranya bertanggung jawab atas pembangunan Sistem Irigasi Dujiangyan di Sichuan. Prestasinya begitu signifikan sehingga ia kemudian didewakan oleh masyarakat setempat sebagai dewa air.
Salah satu versi paling populer menyatakan bahwa Erlang Shen adalah keponakan Kaisar Giok , penguasa tertinggi di Surga menurut mitologi Tiongkok. Nama asli Erlang Shen, menurut beberapa sumber, adalah Yang Jian (楊戩), dan dia dikenal sebagai dewa yang mengendalikan kekuatan alam dan menjaga keseimbangan antara dunia manusia dan dunia dewa.
Mata Ketiga dan Kekuatan Supernatural
Erlang Shen sering digambarkan sebagai seorang pejuang muda dan tampan, mengenakan baju besi tradisional Tiongkok dan memegang tombak bermata tiga. Namun, ciri khasnya yang paling menonjol adalah mata ketiganya yang terletak di tengah dahinya. Mata ketiga ini, yang dikenal sebagai “mata ilahi” atau “mata yang melihat kebenaran”, memberinya kemampuan untuk melihat melalui tipu daya dan melihat kebenaran, membuatnya menjadi kekuatan yang tak tertandingi dalam pertempuran melawan setan dan roh jahat. Erlang Shen juga sering diperlihatkan dengan seekor anjing surgawi, yang dikenal sebagai “Anjing Surgawi yang Menggonggong” (嘯天犬, Xiàotiānquǎn). Pendamping setia ini membantunya dalam tugas membasmi iblis dan merupakan simbol kesetiaan dan kewaspadaan
Erlang Shen Dalam Karya Sastra
Legenda Erlang Shen telah diabadikan dalam berbagai karya sastra Tiongkok, terutama dalam novel klasik Perjalanan ke Barat (西遊記, Xīyóu Jì). Dalam kisah epik ini, Erlang Shen digambarkan sebagai musuh yang tangguh bagi Raja Kera, Sun Wukong. Keduanya terlibat dalam pertempuran legendaris, dalam pertempuran epik ini, Erlang Shen menggunakan kekuatan mata ketiganya untuk melawan trik-trik Sun Wukong, menunjukkan betapa hebatnya kekuatan dan kecerdasannya. Meskipun pertarungan ini berakhir dengan jalan buntu, Erlang Shen akhirnya membantu menangkap Sun Wukong, yang kemudian menjadi salah satu pengikut Bodhisattva Guanyin. Terlepas dari konflik awal mereka, Erlang Shen dan Sun Wukong akhirnya mengembangkan rasa saling menghormati, menyoroti peran Erlang Shen sebagai pelindung kebenaran.
Karya sastra lain yang menampilkan Erlang Shen adalah Fēngshén Yǎnyì (封神演義) ,sebuah novel mitologi yang menggabungkan peristiwa sejarah dengan elemen supernatural yang memunculkan dewa-dewai serta makhluk jahat. Dalam cerita ini, Erlang Shen digambarkan sebagai salah satu tokoh kunci dalam pertempuran melawan Dinasti Shang, dimana dia menggunakan kekuatan sucinya untuk membantu kejatuhan rezim Raja Zhou yang korup dan lalim.
Pemujaan Sebagai Dewa
Hubungan Erlang Shen dengan pengendalian air dan bencana alam telah membuatnya menjadi dewa yang populer dalam agama Tao, terutama di daerah yang rawan banjir dan kekeringan. Kuil-kuil yang didedikasikan untuk Erlang Shen dapat ditemukan di seluruh Tiongkok, di mana ia disembah sebagai pelindung dari bencana alam. Patungnya sering digunakan dalam ritual yang dimaksudkan untuk mendatangkan hujan atau mencegah banjir, yang mencerminkan hubungannya yang mendalam dengan air dan pertanian.
Selain perannya sebagai dewa air, Erlang Shen juga dipuja sebagai pelindung negara dan rakyat. Karakternya yang baik dan kemampuan bela dirinya telah menjadikannya simbol keadilan, yang sering dipanggil oleh mereka yang mencari perlindungan dari roh-roh jahat dan setan. Peran ganda sebagai pelindung alam dan penjaga kemanusiaan ini menggarisbawahi pentingnya Erlang Shen dalam praktik keagamaan Tionghoa.
Pengaruh dalam Budaya Populer
Warisan Erlang Shen tidak hanya terbatas pada teks-teks kuno dan praktik keagamaan, ia tetap menjadi tokoh populer dalam budaya Tiongkok modern. Karakternya sering muncul dalam drama televisi, film, dan animasi, sering digambarkan sebagai sosok heroik yang berjuang melawan kekuatan jahat. Penggambaran ini telah membantu menjaga legenda Erlang Shen tetap hidup dalam masyarakat kontemporer, memastikan bahwa kisahnya terus diwariskan dari generasi ke generasi. Akhir-akhir ini Erlang Shen di populerkan kembali oleh video game popular asal China yang berhasil memecahkan rekor pemain terbanyak di steam yang berjudul Black Myth: Wukong ( 黑神话:悟空), dimana ia kembali melawan Sun Wukong dan menjadi Boss di game tersebut.